6 Cara Melawan Senioritas di Dalam Dunia Kerja

You are currently viewing 6 Cara Melawan Senioritas di Dalam Dunia Kerja
  • Post category:Umum

Senioritas di dunia kerja sering terjadi. Mungkin kita pernah berpikir kalau aksi bullying hanya terjadi pada saat zaman sekolah.

Sayangnya, saat kita sudah masuk ke dunia kerja pun, kita masih rentan sekali akan menghadapi para pekerja senior yang bisa bertindak senioritas terhadap kita.

Biasanya buat Anda yang masih pekerja magang, atau seorang fresh graduate, maka akan rentan sekali menghadapi aksi senioritas.

Padahal niatnya ingin bekerja, tapi memang seberat itu tantangannya saat masuk dunia kerja. Bukan hanya tantangan dalam pekerjaan, tetapi juga tantangan menghadapi orang-orang yang di dalamnya.

6 Cara Melawan Senioritas di Dalam Dunia Kerja

Mungkin tidak ada tips akurat untuk menghadapi situasi senioritas di tempat kerja. Bagaimanapun, Anda sebagai pekerja harus tetap bersikap profesional.

Buktikan pada mereka bahwa Anda mampu  bekerja dengan baik. Buktikan bahwa Anda memang kredibel dalam menjalankan pekerjaan tersebut.

Sayangnya terkadang pun, saat pekerjaan sudah baik, tetapi ada saja gosip buruk mengenai Anda tersebar ke lingkungan tempat kerja. Kalau sudah begini, mungkin saatnya Anda untuk speak up!

Berikut 6 cara melawab senioritas di dalam dunia kerja yang mungkin dapat Anda ikuti!

1. Tetap Fokus ke Pekerjaan

Kiat pertama adalah tetap fokus pada pekerjaan yang sedang Anda lakukan saat ini. Anda harus mencoba untuk mengabaikan sikap orang-orang yang berada di atas Anda. Mengabaikan ini tidak berarti tidak menghormati atau tidak peduli dengan senior.

Namun, abaikan sikapnya yang seenaknya terhadap Anda. Anda hanya berkonsentrasi pada pekerjaan yang ada di depan mata Anda. Abaikan saja dia ingin melakukan sesuatu. Anda tidak perlu memedulikan apa yang terjadi dengannya.

Karena jika Anda terlalu memikirkan sikap senior yang seenaknya, itu akan membuat Anda terganggu dan membuat Anda tidak fokus pada pekerjaan Anda.

Selain itu, terlalu memikirkan sikap senior yang seenaknya dapat mengganggu kesehatan mental Anda.

Jadi, sebaiknya abaikan sikapnya dan tetap menghormatinya. terlepas dari fakta bahwa dia memperlakukan Anda dengan kasar.

Fokus pada pekerjaan juga akan membuatmu mengasah kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan. Hal tersebut tentu bisa menambah kemampuan dan pengetahuan di dunia kerja.

2. Mengurangi Interaksi dengan Senior Tersebut

Jika perlu, Anda juga bisa mengurangi interaksi dengannya. untuk mencegah kondisi mental dan pikiran Anda menjadi lebih buruk, karena interaksi yang berlebihan dapat menambah tekanan pada pikiran Anda.

Mengurangi jumlah interaksi yang Anda miliki dengan mereka juga akan membantu Anda menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti pertengkaran dan perselisihan pendapat, serta hal lainnya yang dapat mengganggu suasana kerja.

Jika Anda memiliki atasan yang sewenang-wenang, lebih baik Anda menghindari berhubungan dengan mereka. Ini karena atasan yang sewenang-wenang biasanya egois dan selalu merasa diri mereka berada dalam posisi yang berat.

Senior seperti ini biasanya tidak mau disalahkan, jadi lebih baik mengurangi interaksi dengan mereka di tempat kerja.

Berinteraksi seperlunya saja dan tidak perlu berlebihan. Ini harus dilakukan untuk menciptakan tempat kerja yang nyaman dan aman, bukan hanya untuk menghindari benturan.

Karena konflik antar karyawan, baik senior maupun junior, dapat berdampak pada seisi kantor dan membuat suasana kerja tidak nyaman.

Anda bisa tetap bekerja dengan nyaman dan mental yang sehat dengan memilih berinteraksi dengan senior yang lebih ramah atau dengan sesama rekan kerja lainnya untuk mengurangi interaksi dengan senior yang seenaknya.

3. Mengalah Saat Bermasalah dengannya

Kiat ketiga adalah berhenti berharap. Ini mungkin terdengar lemah dan agak tidak masuk akal. Namun, hal ini juga untuk kesehatan diri Anda. Kenapa?

Karena senior seperti ini biasanya memiliki sikap yang merasa selalu benar meskipun sebenarnya tidak. Jadi percuma jika Anda menentangnya. karena itu akan menguras pikiranmu dan energi Anda.

Mengalah tidak ada salahnya. Selain membuat suasana kerja lebih dingin, mengalah juga bisa membuatmu terlihat lebih dewasa, meskipun Anda masih junior.

Mengalah tidak berarti kalah, tetapi itu adalah keputusan yang bijak ketika Anda menghadapi orang seperti itu. Karena melawan tidak akan menghasilkan apa pun, malah akan membuat suasana menjadi lebih panas, yang tidak baik untuk rekan kerja lainnya.

Tidak diragukan lagi, mengalah dalam hal ini adalah untuk kebaikan bersama. Lebih baik menahan diri daripada menimbulkan konflik yang akan berlanjut dan tak kunjung usai.

Tidak masalah jika orang menganggap Anda kalah; yang penting adalah Anda tidak salah.

4. Berikan Pujian pada Senior

Mengakui kinerja para “senior” adalah penting. Menurut Alifarqi (2019), senioritas biasanya disebabkan oleh ketidakpercayaan diri, ketakutan, atau ketakutan terhadap kehadiran orang baru.

Perbedaan dalam pengetahuan dan kemampuan menyebabkan rasa tidak percaya diri, ketakutan, atau ancaman tersebut. Meskipun demikian, hubungan antar karyawan lebih dari sekadar persaingan individu.

Sebenarnya, persaingan akan tetap ada untuk menilai kemampuan seseorang.

Tujuan perusahaan adalah tujuan yang lebih besar. Hubungan positif dapat diperkuat dengan pengakuan. Dengan demikian, produktivitas pasti akan meningkat.

Akibatnya, memberikan pengakuan kepada mereka yang lebih senior dapat membantu mereka merasa lebih percaya diri dan sekaligus menjauhkan pikiran negatif tentang persaingan. Selain itu, pengakuan ini tidak hanya berupa pujian.

Ketika “senior” meminta saran tentang pekerjaan, mereka merasa lebih dihargai dan dibutuhkan.

Sebagai timbal balik, “senior” dapat bersikap mengayomi dengan alias. Namun, perlu diingat bahwa pengakuan ini bukan upaya untuk “mencari muka” dengan “senior”, terutama jika “senior” tersebut adalah atasan langsung.

Dengan lebih banyak pengalaman, “senior” akan lebih sensitif terhadap upaya untuk menarik perhatian dari kinerja bawahannya.

5. Tunjukkan Kemampuan

Untuk membuat “senior” terkesan, kemampuan dan kinerja yang baik adalah cara terbaik. Dengan kemampuan dan kinerja yang telah terbukti, “senior” tidak akan lagi meremehkan “juor”. Memang, hal ini dapat menyebabkan persaingan.

Namun, persaingan yang sehat pada titik tertentu justru akan meningkatkan motivasi karyawan. Kinerja yang lebih baik akan mendorong peningkatan produktivitas kerja.

6. Tetap Percaya Diri

Waktu kerja perusahaan bukanlah segalanya.

Percayalah pada dirimu sendiri meskipun Anda karyawan baru. Anda harus yakin bahwa Anda memiliki kesempatan yang lebih besar daripada karyawan yang telah bekerja lebih lama daripada Anda.

Anda hanya perlu melakukan setiap pekerjaan dengan sepenuh hati dan melengkapinya dengan cara yang baik.

Ketika Anda berusaha semaksimal mungkin, kesempatan akan datang.

Jadikan Asa Mandiri sebagai mitra terpercaya dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja Anda

Sebagai outsourcing terbaik di Batam, kami siap memberikan solusi tenaga kerja yang andal dan berkualitas. Kunjungi halaman outsourcing Batam untuk mengetahui lebih lanjut tentang layanan kami di Batam.

Kami juga menyediakan layanan penyalur tenaga kerja Batam dengan proses rekrutmen yang ketat untuk memastikan Anda mendapatkan tenaga kerja yang tepat. Tak hanya di Batam, Asa Mandiri juga hadir di berbagai kota, termasuk Jogja.

Jelajahi lebih jauh tentang layanan outsourcing Jogja yang kami tawarkan. Percayakan kebutuhan tenaga kerja Anda pada kami, dan rasakan perbedaan layanan profesional dari Asa Mandiri.